Minggu, 29 Agustus 2010

Bidadari Senja Kala 

Wajah langit senja hari
Ada kelelawar melayang
Laut yang bergolak didepanku . . 
Wajah itu datang lagi
Mendatangiku 
memanggilku

Wajah yang berduka
Aku memelukmu mencium keningmu
Tatap matamu membara
Membakar hidupku
Suaramu bergairah
Menenangkanku
Membara . . . . . . .
membara
 
Pandanganku membara
Tubuhmu yang hangat
Menghangatkan tubuhku
Lagu ini untukmu
Mimpi ini untukmu
 
Duka datang dan pergi
Datangnya silih berganti
Sering aku tak mampu bicara
Terdiam s'perti patung bernyawa
Sering aku tak mampu menjawab
Aku tak tahu harus bagaimana
 
Bidadari senja kala
Menari untukku . . . . . 
untukku
Masih ada cahaya di wajahmu . . . . 
di wajahmu
 
Nyanyian di senja hari membuatku rindu
Jangan berhenti memandang jangan berpaling
Jangan berhenti mencintai jangan berhenti
Aku tahu apa artinya senyum di bibirmu

Untuk Kiane



Engkau bukan milikku, engkau milik Tuhanku, yang dititipkan Nya lewat rahim istriku. Dan aku sebagai pembawa genetik Nya. Tapi engkau kusebut Anakku, karena begitulah mereka sebut.
Karena engkau bukan milikku, maka aku takkan menjadikanmu apa-apa. Kau jadilah dirimu sendiri, di bawah Lindungan Nya, dalam bimbingan dan restu kami : Orang Tua mu. Bapak dan Ibu mu.

Anakku.. Seperti yang mereka katakan, yang mungkin pernah atau akan kau dengar, hidup adalah perjuangan. Benar-benar berjuang. Tergantung kau anakku, akan jadi pejuang yg syuhada atau pecundang yang tercela. Kami hanya penunjuk jalan, jalan yang menurut ajaran dan keyakinan kita benar. Engkaulah sang pejalan kaki. Seperti kami dahulu.

Anakku.. Kami tak menuntut apa-apa dalam dharma kami. Cukup kau jalani takdir Nya -untukmu- dengan Tawakal dan Istiqamah. Niscaya kita bersama dalam Bagja.

Anakku.. Menurut apa yang kami -yang hidup lebih dulu- rasakan, ada beberapa hal yg perlu kau ketahui yang mungkin berguna dalam hidupmu kelak :
kenali Tuhanmu, yakinlah seyakin-yakinnya
Patuhi norma ajaranmu, berjalanlah dalam jalur. Mustahil kau berjalan lurus sepanjang usia, tapi ketika kau melenceng segeralah kembali ke jalur. Dunia jadi berguna untuk akhiratmu.
Jadilah orang cerdas, tak perlu sangat pintar untuk arungi hidup. Orang pandir sekalipun hidup jika sekedar hidup. Orang cerdas akan dengan mudah pecahkan berbagai masalah -yang datang sepanjang hidup- dengan cara yang berani, yang indah, yakin dan penuh kejutan menyenangkan.
Tak perlu terlalu kaya menjalani hidupmu. Salah kau melangkah dengan hartamu, harta itu jadi musuhmu. Cukuplah menjadi orang yang cukup dan pandai bersyukur, pasti hidupmu tenang.
Anakku, belanjakan hartamu dengan bijak, biarkan dia jadi penolongmu kelak, bukan musuhmu.
Hormatilah orang-orang yang mendahului hidupmu, mereka orang hebat dan berpengalaman.
Sayangi orang-orang dibelakangmu, kau akan dicintai sesamamu.
Belajar tak kenal waktu, maka belajarlah dalam banyak hal. Kuasai hal yang kau suka dan tak kau suka.
Saat kau terbang, lihatlah ke bawah. Ingat marcapada di bawahmu.
Saat kau di tanah, tengadahlah ke langit yang luas membentang di atasmu.
Bacalah, baca segala buku. Suatu saat akan kau rasa manfaat.
Cintailah seni, hidupmu penuh pelangi dibuatnya.
Rajin-rajinlah kau berolahraga, jika ragamu sehat maka otakmu kuat.
Kenali dirimu, maka orang lain mengenalmu.
Gali potensimu, semakin banyak potensi tergali semakin terbuka pintu rizkimu.
Jadilah Pejuang, jangan Pecundang.
Ikuti kata hatimu.
Do'a kami menyertaimu.